Senin, 20 Oktober 2008

Terjemah TA'LIMUL MUTA'ALLIM

Judul Buku : Terjemah TA'LIMUL MUTA'ALLIM Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan
Pengarang :
Penerjemah : Drs. KH. Aliy As'ad, MM
Penerbit : Menara Kudus
Tebal : XI + 148 Halaman

Pertama kali diketahui, naskah kitab kecil ini dicetak di Jerman tahun 1709M oleh Ralandus, di Labsak/Libsik tahun 1838M oleh Kaspari dengan tambahan mukaddimah oleh Plessner, di Marsadabbad tahun 1265H.di Qazan tahun 1898M menjadi 32 halaman, dan tahun 1901Mmenjadi 32 Halaman dengan sedikit trambahan penjelasan atau syarah dibagian belakang, di Tunisia tahun 1286Hmenjadi 40halaman, Tunisia Astanah tahun 1292H menjadi 46 halaman,dan tahun 1307H menjadi 24 halaman, di mesi tahun 1300H menjadi 40 halaman, tahun 1307H menjadi 52 halaman , dan juga tahun 1311H. Dalam wujud naskah berharakat (Musyakkalah).
Belum opernah diketahui secara pasti kitab Ta'lim Muta'allim ini masuk ke negeri kita. Jika diasumsikan dibawa oleh Wali Songo, maka kitab tersebut telah diajarkan disini mulai abad 14 Masehi. tapi jika dia diasumsikan masuk bersam periode kitab-kitab karangan Imam Nawawi Banten, maka kitab ini baru masuk ke Indonesia pada akhir abadd 19Masehi. Jika diasumsikan pada perspektif madzhab, dimana kaum Muslimin Indonesia mayoritas bermadzhab Syafi'isedangkan Ta'lim Muta'allim bermadzhab Hanafi maka kitab itu masuk lebih belakang lagi.
Kenyataan yang ada sampai sekarang, kitab Ta'lim Muta'allim .sangat popular di setiap pesantren,bahkan menjadi bukku wajib bagi setiap santri. edang di madrasah luar pesantren, apalagi di sekolah-sekolah negri, kitab tersebut tidak pernah dikenal; dan baru sebagian mengenalnya setelah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia. hipothesa ini diperkuat dengan adanya perbedaan sikap moral keilmuan yang dimiliki oleh para alumni pesantren dengan alumni-alumni non pesantren. Sikap keilmuan para alumni pesantern rata-rata lebih moralis dibanding yang non pesantren. keilmuan alumni yang lulusan pesantren sarat dengan nilai moral spiritual sebagaiman yang diajarkan dalam kitab Ta'lim Mut'allim., sementara yang non pesantrenrelatif kecil atau bahkan hampa dari nilai-nilai tersebut.

Tidak ada komentar: